Tumbangnya Ahli Ilmu Yang Sombong
Kisah anak kecil yang mampu menumbangkan ulama sombong lagi sesat menyesatkan.
Dahriyah, seorang ulama yg memiliki ilmu luas, tiada bandingannya pada waktu itu. Seluruh ulama ketika itu tak mampu menandinginya disaat berdebat, terutama dalam bab tauhid. Kerena merasa pintar, maka muncullah sifat kesombongannya. Bahkan, ia berani mengatakan bahwa Allah itu tidak ada .
Sayangnya para ulama tak mampu mengalahkannya dalam berdebat, lalu pada suatu pagi di kumpulkanlah para ulama disuatu majelis milik Syaikh Himad guru Imam Abu Hanifah.
Abu Hanifah yang masih kecil turut hadir di majlis itu. Maka Dahriyyah naik ke mimbar dan berkata dgn sombongnya;
Dahriyah: 'Siapakah diantara kalian para ulama yang akan sanggup menjawab pertanyaanku?'
Sejenak suasana hening, para ulama semua diam, namun tiba2 berdirilah Abu Hanifah seraya berkata:
Abu Hanifah: 'Omongan apa ini?maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.'
Dahriyyah: 'Siapa kamu hai anak ingusan, berani kamu bicara denganku, tidakah kamu tahu, bahwa banyak yg berumur tua bersorban besar, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran mereka semua kalah dan diam dari pertanyaanku, sedangkan kamu masih ingusan dan kecil badan berani baraninya menantangku!'
Abu Hanifah: 'Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yg besar dan para pejabat dan para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada ulama.'
Dahriyah: 'Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?'
Abu Hanifah: 'Ya aku akan menjawab prtanyaanmu dengan taufiq Allah.'
Dahriyyah: 'Apakah Allah itu ada?'
Abu Hanifah: 'Ya ada !'
Dahriyyah: 'Dimana Dia?'
Abu Hanifah: 'DIA, tiada tempat bagi DIA.'
Dahriyyah: 'Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?'
Abu Hanifah : 'Dalilnya ada di badan kamu, yaitu ruh, .... !
saya tanya, kalo kamu yakin ruh itu ada, maka dimana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?'
Dahriah diam seribu bahasa dgn muka malu. Sejurus kemudian Abu Hanifah minta air susu pd gurunya Syaikh Himad, dan ia bertanya pada Dahriyyah.
Abu Hanifah: 'Apakah kamu yakin di dalam susu ini ada manis?'
Dahriyyah: 'Ya saya yakin disusu itu ada manis.'
Abu Hanifah: 'Kalau kamu yakin ada manisnya, saya mau tanya, apakah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau diatas?'.
lagi lagi Dahriyyah diam dengan rasa malu, lalu Abu Hanifah menjelaskan:
Seperti ruh atau manis yg tidak memiliki tempat, maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di arsy atau dunia ini.
Lalu Dahriyyah bertanya lagi,
Dahriyyah: 'Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?'
Abu Hanifah: 'Tidak ada apa-apa, baik sebelum Allah dan sesudahnya tdk ada apa-apa.
Dahriyyah: 'Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?'
Abu Hanifah: 'Dalilnya ada di jari tangan kamu, apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking? Dan apakah kamu akan bisa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah Ada sebelum semuanya ada dan tetap ada sesudah makhluk tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Allah.'
Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan.
lalu ia berkata Dahriyyah: 'Satu lagi pertanyaanku yaitu, apa perbuatan Allah sekarang ini?'
Abu Hanifah: 'Kamu telah membalikkan fakta, seharusnya yg bertanya itu berada di bawah mimbar dan yang di tanya itu berada diatas mimbar. Akhirnya Dahriyyah turun dari mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar
Dahriyyah: 'Apa perbuatan Allah sekarang?'
Abu Hanifah: 'Perbuatan Allah sekarang adalah menjatuhkan derajat orang yang tersesat seperti kamu kebawah jurang neraka dan menaikan derajat yg benar seperti aku keatas mimbar keagungan.'
Maha suci Allah yg telah menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil ..
Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i
Belum ada tanggapan untuk "Tumbangnya Ahli Ilmu Yang Sombong"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Terima Kasih